Open Kolaborasi
Hubungi Kontak Kami
untuk Media Partner dan Publikasi.
KOTA YOGYAKARTA — Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Yogyakarta kembali menorehkan langkah inspiratif dengan mengukuhkan 50 Pramuka Istimewa pada Rabu, 9 Juli 2025, di Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Cabang (Pudiklatcab), Bumi Perkemahan Ambarbinangun. Acara ini menjadi simbol kuatnya komitmen Pramuka dalam menanamkan nilai budaya serta membentuk karakter generasi muda yang beradab dan cinta tanah air.
Sebanyak 16 Pramuka Siaga dan 34 Pramuka Penggalang dikukuhkan setelah melalui proses seleksi dan ujian kecakapan. Acara ini semakin semarak dengan penampilan lagu dolanan dan tembang Jawa yang dibawakan oleh para peserta secara bergantian, menegaskan bahwa Pramuka tidak hanya terampil dalam baris-berbaris atau tali-temali, namun juga mahir dalam melestarikan kebudayaan lokal.
Ketua Kwarcab Kota Yogyakarta, Kak Drs. Heroe Poerwadi, menyampaikan bahwa pencapaian sebagai Pramuka Istimewa bukanlah hal yang mudah. “Penghargaan ini diberikan kepada adik-adik yang telah melewati berbagai ujian kecakapan dan menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai kepramukaan dan budaya Jawa,” ujar Kak Heroe.
Dalam sambutannya, Kak Heroe berharap para penerima penghargaan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi anggota Pramuka lainnya. “Kalian adalah contoh bahwa budaya Jawa masih bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sopan santun, adat istiadat, dan nilai luhur harus terus dipahami dan diamalkan,” tambahnya.
Kak Heroe juga menegaskan bahwa Pramuka Istimewa Kota Yogyakarta diharapkan mampu mengekspresikan budaya seperti nembang, tari tradisional, hingga gamelan, baik dalam kegiatan Pramuka maupun dalam kehidupan sosial.
“Yogyakarta adalah kota budaya dan kota wisata. Orang datang bukan hanya karena tempatnya, tetapi karena tata krama dan budayanya. Maka kalian sebagai Pramuka Istimewa punya peran penting untuk mempertahankannya,” tegas Kak Heroe.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, juga dilakukan penyerahan sertifikat akreditasi gugus depan kepada Pangkalan SD Negeri Balirejo dan SMP Negeri 3 Yogyakarta. Hal ini diharapkan dapat mendorong gugus depan lain untuk terus meningkatkan mutu pendidikan kepramukaan dan pelestarian budaya di Kota Yogyakarta.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto tiap gugus depan bersama Ketua Kwarcab. Para peserta tampak antusias dan bangga mengenakan seragam mereka dengan gelar baru sebagai Pramuka Istimewa Kota Yogyakarta.
“Menjadi Pramuka Istimewa bukan akhir perjalanan, tapi awal dari tanggung jawab besar untuk membawa nilai budaya dan karakter mulia ke tengah masyarakat.”