Open Kolaborasi
Hubungi Kontak Kami
untuk Media Partner dan Publikasi.
Dwi Satya – Dewasa ini, banyak anak-anak di Indonesia yang bergabung dalam kegiatan pramuka. Bukan hanya mengasah keterampilan, kegiatan ini juga membentuk karakter serta integritas moral. Salah satu hal yang menjadi penekanan dalam kegiatan pramuka, khususnya Pramuka Siaga (untuk anak berusia 7 hingga 10 tahun), adalah pemahaman dan penerapan “Dwi Satya”.
Dwi Satya merujuk pada dua janji yang diucapkan oleh setiap peserta Pramuka Siaga pada saat pelantikan, dan menjadi kode kehormatan bagi mereka. Ibarat sumpah, Dwi Satya merupakan komitmen yang harus diamalkan setiap anggota Siaga di dalam dan di luar aktivitas pramuka.
Janji ini menuntut setiap Siaga untuk menjaga kehormatannya. Seorang Siaga yang dapat menjalankan kewajiban sesuai Dwi Satyia adalah Siaga yang terhormat. Sebaliknya, jika melanggar Dwi Satya, harganya adalah penurunan pandangan dari Siaga lain.
Berikut ini adalah bunyi dari Dwi Satya:
“Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.”
Siaga yang sudah mengucapkan Dwi Satiya wajib mematuhi dan melaksanakan janji tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk pengamalan satya pertama, Siaga harus:
Untuk pengamalan satya kedua, setiap hari Siaga harus berusaha untuk berbuat kebaikan. Beberapa contoh kegiatan kebaikan meliputi membantu pekerjaan orang tua di rumah, memberikan kesempatan kepada orang tua untuk duduk di kursi bus jika keadaan bus sedang penuh, dan memberikan pertolongan kepada teman yang membutuhkan bantuan.
Dwi Satya menjadi lebih dari sekadar kata-kata. Ini adalah filosofi dan cara hidup yang membantu membentuk karakter positif pada anggota Pramuka Siaga. Setiap orang tua tentu mengharapkan anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, empatik, dan berakhlaq mulia. Dwi Satiya dalam pramuka siaga adalah salah satu jalan untuk mewujudkannya.